Ketogenik merupakan salah satu metode diet yang sudah ada dari sejak 1920 untuk pengobatan epilepsi. Namun mulai viral sejak diperkenalkan oleh dr. Gianfranco Capello, seorang professor dari Universitas Sapienza di Italia.

Menurut penelitiannya, rata-rata peserta mengalami penurunan berat badan sebesar 10.2 kg setelah menjalani 2.5 siklus diet ketogenik (sekitar 5 – 8 minggu).

Wah, banyak juga ya penurunan berat badan yang dicapai!

Yuk simak apa sih ketogenik itu, bagaimana cara mengimplementasikannya, dan apakah ketogenik benar-benar aman untuk tubuh kita?

Mengenal Diet Ketogenik

Diet Keto Meal Dietplus

Ketogenik Meal Dietplus

Diet Ketogenik merupakan pola makan tinggi lemak dan tanpa (baca: sangat sedikit) karbohidrat. Tujuannya agar metabolisme tubuh jadi beralih ke pembakaran lemak untuk mendapatkan energi.

Dalam bahasa sederhana setidaknya ada 2 metabolisme tubuh dalam mendapatkan energi, melalui:

  1. Pembakaran gula atau glukosa, ketika pola makan seseorang tinggi karbohidrat maka otomatis tubuhnya akan mendapatkan energi dari gula, karena pada akhirnya karbohidrat akan diubah menjadi glukosa.
  2. Pembakaran lemak sehingga menghasilkan keton, ketika pola makan seseorang tinggi lemak maka tubuh pun akan beradaptasi untuk membakar asupan lemak. Namun syaratnya konsumsi glukosa (dan karbohidrat) harus ditekan hingga 20gr – 100gr per hari. Yang harus diingat adalah karbohidrat juga terkandung dalam buah, sayuran, kacang-kacangan dan bahan makanan lainnya.

Penamaan ketogenik berasal dari keton atau zat yang dihasilkan oleh liver ketika tubuh menjalani asupan karbohidrat sangat rendah, keton juga berfungsi sebagai sumber energi, kondisi seperti ini dikenal dengan ketosis.

Manfaat Diet Ketogenik bagi Tubuh Manusia

Simak video dari dr. A. Firmansah, SpGK, MKes mengenai Keto, manfaatnya bagi tubuh dan makanan apa saja yang harus disiapkan untuk menjalani metode ini.

Memang akan selalu ada pro dan kontra dari setiap program diet yang dijalani. Pada ketogenik sendiri, banyak orang beranggapan bahwa mengurangi jumlah karbohidrat dalam jumlah besar bisa membuat badan lemas.

Tapi pada faktanya, asal tetap mengkonsumsi jumlah protein dan lemak yang cukup tubuh kita tetap dapat bermetabolisme dengan baik.

Bagaimana dengan Anda?

Apakah tertarik untuk mencoba metode yang satu ini? Jenis diet apa saja yang pernah Anda coba lakukan?

Tuliskan di kolom komentar di bawah ya!

Ingat selalu untuk mengkonsumsi menu makanan bernutrisi sesuai dengan pola diet yang Anda terapkan supaya tubuh selalu mendapatkan nutrisi yang tepat.

Follow juga Instagram Dietplus untuk mendapatkan berbagai informasi menarik berkualitas seputar kesehatan.