Makanan organik mengarah pada bagaimana petani menumbuhkan dan mengolah produk pertaniannya, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, produk turunan dari susu dan daging. Praktek pertanian Organik didesain untuk mencapai tujuan sebagai berikut:

  • Meningkatkan kualitas tanah dan air
  • Mengurangi polusi
  • Menyediakan habitat yang aman dan sehat bagi hewan ternak
  • Mempromosikan siklus berkesinambungan pada lahan pertanian

Buah dan Sayuran yang ditumbuhkan sealami mungkin, tanpa menggunakan materi atau praktek:

  • Pestisida
  • Pupuk sintetis
  • Limbah lumpur sebagai pupuk
  • Modifikasi secara genetik (GMO), untuk meningkatkan ketahanan terhadap penyakit atau hama, atau untuk meningkatkan hasil panen
  • Radiasi untuk mengawetkan makanan atau untuk menghilangkan penyakit atau hama
  • Penggunaan antibiotik atau hormon pertumbuhan pada hewan ternak

Pertanian Organik menggunakan bahan-bahan atau praktek:

  • Pupuk yang berasal dari tanaman yang membusuk secara alami, kotoran hewan atau kompos, dengan tujuan akhir meningkatkan kualitas tanah.
  • Melakukan rotasi tanam untuk mempertahankan kualitas tanah dan untuk memutus siklus hama dan penyakit tanaman.
  • Menanam pohon yang mampu mencegah erosi ketika ada bagian lahan yang tidak dipakai, serta mencangkulnya untuk meningkatkan kualitas tanah.
  • Menggunakan jerami atau gabah untuk mengendalikan rumput liar
  • Menggunakan serangga predator atau jebakan serangga untuk mengendalikan hama

Peternakan Organik menggunakan bahan-bahan atau praktek:

  • Kondisi hidup yang sehat serta akses ke area alam terbuka
  • Setidaknya 30% makanannya dari merumput di alam terbuka
  • Menggunakan bahan makanan organic untuk binatang
  • Vaksinasi

Manfaat makanan Organik

Bagaimana makanan kita ditanam dan diperlakukan sangat mempengaruhi kesehatan mental, mood dan kelestarian alam. Makanan organik lebih tinggi kandungan nutrisinya, seperti antioksidan, dibandingkan makanan yang ditanam secara konvensional, dan kasus alergi makanan, bahan kimia, atau pengawet sebagian besar berkurang atau menghilang ketika mengkonsumsi makanan organik.

Makanan Organik mengandung lebih sedikit pestisida ketimbang yang Non-Organik. Penggunaan bahan kimia seperti fungisida, herbisida, dan insektisida sangat umum pada agrikultur konvensional dan sangat mungkin tertinggal pada makanan yang kita konsumsi.

Makanan Organik terkadang lebih segar karena tidak menggunakan pengawet supaya tahan lama. Makanan Organik biasanya dihasilkan dari lahan lokal setempat yang jaraknya dekat maka pada umumnya (meskipun tidak selalu) lebih segar.

Pertanian Organic memiliki dampak positif terhadap alam dan lingkungan. Praktek pertanian organik adalah mengurangi polusi, menghemat air, mengurangi erosi, meningkatkan kesuburan tanah, dan menggunakan energi lebih sedikit. Pertanian organic tanpa pestisida juga berdampak baik untuk burung dan hewan disekitarnya sebagaimana baik juga untuk orang-orang yang tinggal dekat dengan pertanian.

Hewan yang dibesarkan secara Organik TIDAK diberi antibiotik, hormon pertumbuhan, atau diberi pakan pengganti. Memberi pakan pengganti meningkatkan resiko penyakit sapi gila (BSE) dan penggunaan antibiotik dapat meningkatkan resistensi-antibiotik dari bakteri. Hewan Organik diberi ruang yang cukup untuk bergerak dan mendapatkan akses keluar, yang membantu menjaga kesehatan mereka.

Daging dan susu Organik lebih kaya akan nutrisi. Hasil studi tahun 2016 di Eropa menunjukan kandungan beberapa nutrisi, termasuk asam lemak omega-3, meningkat hingga 50 persen lebih tinggi pada daging dan susu organik dibandingkan dengan non-organik.

Makanan Organik bebas GMO. Genetically Modified Organisms (GMO) atau Genetically Enginered (GE) merupakan organisme yang dimodifikasi secara genetik, bahan makanan ini berasal dari tumbuhan yang telah diubah DNA nya yang prosesnya tidak mungkin dilalui secara alami atau kawin silang tradisional, tujuan umumnya untuk supaya tanaman tahan terhadap pestisida atau mampu memproduksi insektisida.

Keuntungan menggunakan produk pertanian lokal

Finansial: Menjaga perputaran uang tetap di ekonomi setempat. Lebih banyak uang mengalir langsung ke petani, ketimbang tersebar ke marketing & distribusi.

Transportasi: Jika jarak antara lahan & meja makan anda sangat jauh, maka hasil yang dipanen harus dalam kondisi mentah dan setelah selesai proses transportasi diberi gas untuk “mematangkan”nya, atau cara lainnya menggunakan pengawet, radiasi dan teknik rekayasa lain untuk menjaga hasil panen tetap segar selama perjalanan. Jika jaraknya pendek maka akan mengurangi beban jalan, kemacetan, polusi, resiko kecelakaan, dan tidak perlu ada zat tambahan pada makanan.

Kesegaran: Makanan organik dipanen ketika matang oleh karena itu lebih segar dan kaya akan cita rasa.

Petani lokal kecil terkadang menggunakan metoda organik namun mereka tidak mampu secara keuangan untuk menjalani sertifikasi organik. Kunjungi pasar lokal dan langsung berbincang dengan petaninya untuk mengetahui metoda yang meraka gunakan.

instagram-makanan-organik

Mengapa bahan makanan Organik lebih mahal?

  • Karena petani organik tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah, jadi harga yang tertera mencerminkan biaya untuk menjalankan pertanian yang sebenarnya.
  • Pertanian organic biasanya memiliki lahan lebih kecil dari pertanian/peternakan konvensional, sehingga mereka tidak mendapatkan manfaat ekonomis seperti pertanian yang luas dengan hasil yang sangat banyak.
  • Pertanian/ peternakan organik lebih padat karya, metoda kompos dan pencegahan erosi untuk membuat lansekap lebih banyak menggunakan tenaga manusia.

Dengan menjaga kealamian proses, media & lingkungan, makanan organik terbebas dari kandungan berbahaya seperti racun pestisida, kandungan antibiotik yang membahayakan bakteri baik dalam tubuh kita, serta hormon yang terbawa oleh daging & mengganggu keseimbangan hormon kita. Makanan organik juga mengandung lebih banyak vitamin & antioxidant serta menggunakan metoda yang lestari bagi alam.

Sumber:
https://greenerideal.com/lifestyle/0711-eating-organic-infographic/
http://www.redbookmag.com/body/healthy-eating/a2016/truth-about-organic-foods/
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/cb.210/epdf
http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/organic-food/art-20043880
https://www.helpguide.org/articles/healthy-eating/organic-foods.htm

Salah satu cara menerapkan pola makan yang benar tentunya dengan selalu menggunakan bahan baku sayur, buah, dan daging serta bahan makanan organik lainnya.

Kalau kamu suka tulisan ini subscribe channel Youtube dietplusbandung untuk tips gaya hidup sehat. Intip juga akun Instagram dan Facebook dietplusbandung.